Pengalaman Dalam Bersosialisasi
Dalam
lingkungan, pasti diperlukan untuk bersosialisasi. Karena pada hakikatnya
manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup sendiri atau pasti
membutuhkan pertolongan dari orang lain. Oleh karena itu, sikap pintar
bersosialisasi harus dimiliki oleh setiap individu. Agar tidak terjadi
kesenjangan di dalam suatu lingkungan. Dalam bersosialisasi, diperlukan
beberapa tahap agar makhluk hidup saling mengenal satu sama lain. Seperti awal
menyapa, ini adalah step paling awal
yang harus dilakukan dalam bersosialisasi. Mengapa? Karena tanpa menyapa,
seseorang tidak akan mendapat beberapa informasi tentang seseorang yang ingin
diajak bersosialisasi. Kalo dengan menyapa, pasti kita akan mendapat informasi
namanya, atau bisa jadi jika menanyakan tentang pengalaman hidupnya kita akan
mendapat informasi pengalaman hidupnya. Dari hal tersebut, sudah bisa dipahami
akan sifatnya jadi kita tahu bagaimana cara menghadapinya untuk bersosialisasi
lebih lanjut. Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam bersosialisasi adalah
kesan pertama ketika memulai perkenalan. Berilah kesan yang baik, agar
seseorang yang ingin diajak bersosialisasi memberikan respon dengan baik kepada
kita.
Seiring
berjalannya sosialisasi dalam suatu lingkungan, penawaran suatu organisasi
untuk melancarkan kegiatan sosialisasi pasti ada. Contohnya: kegiatan karang
taruna dalam setiap Rukun Warga, kegiatan Majelis Ta’lim remaja yang diadakan
pada setiap Rukun Tetangga, kegiatan remaja masjid,dan lain sebagainya.
Kebetulan
jenis kegiatan yang saya ikuti adalah kegiatan Majelis Ta’lim remaja atau biasa
disebut pengajian remaja yang biasa dilakukan di lingkungan saya tinggal.
Kegiatan itu awalnya didirikan oleh Pembina Majelis Ta’lim Rukun Warga di
lingkungan saya dengan tujuan terciptanya remaja yang sholeh, mengetahui etika
dan kesopanan, dan tentunya remaja yang tidak terjerumus untuk hal-hal negative yang sudah tidak asing lagi pada era globalisai ini. Kegiatan tersebut biasa
dilakukan pada sabtu malam. Mengapa sabtu malam? Ya, karena menurut
mereka, para Pembina Majelis Ta’lim remaja sabtu malam itu lebih baik jika
remaja-remaja tidak melakukan hal-hal yang hanya membuang waktu seperti
bermain, menonton, dan menganggur bermain game, atau kegiatan sia-sia yang
lain. Mereka ingin para remaja mengaji bersama-sama, mencari ilmu, dan menambah
ilmu pengetahuan. Awalnya, para remaja agak keberatan dengan kebijakan baru ini
karena menurut kita sabtu malam hari dimana saatnya kita rehat sejenak dari
kegiatan yang dilakukan dari hari-hari sebelumnya yang membuat kepala ini
rasanya sangat penat dan butuh refreshing. Dengan dukungan orang tua pula, kebijakan
ini terselenggara dengan lancar. Walaupun salah satu dari mereka belum tentu
ikhlas mengikuti kegiatan ini, padahal kegiatan ini sangat bagus apabila diadakan
terhadap remaja di zaman sekarang. Tetapi para remaja belum mengerti
benar-benar manfaat dari kegiatan ini. Mereka dikuasai oleh egonya kemudian
sempat kontra terhadap kegiatan ini.
Kegiatan
seperti ini tidak mungkin jika tidak memiliki manfaat, dari tujuan mengapa
kegiatan ini diadakan sudah terlihat jelas manfaatnya. Manfaat dalam mengikuti
Majelis pengajian adalah:
1.
Menaati perintah Allah dan menjauhi
larangannya
Sebenarnya
ini tidak perlu dibahas, jika dia sudah ikhlas mengikuti sebuah majelis
pengajian, InsyaAllah perintah-NYA tidak akan dilanggar oleh remaja yang sholeh
dan sholihah.
2.
Menambah ilmu pengetahuan
Jika
benar sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, menyimak dari awal sampai
selesainya majelis pengajian berlangsung otomatis kita akan mendapat ilmu
pengetahuan yang umumnya tentang agama. Tapi dalam majelis ini saya merasakan
bahwa tidak hanya share tentang masalah agama. Terkadang, kemajuan teknologi dan
masalah pendidikan juga sempat dibahas dalam majelis pengajian ini.
3.
Memiliki etika yang baik dalam kehidupan
sehari-hari
Remaja
yang mengikuti majelis pengajian, sebagian besar memiliki etika yang baik dalam
kehidupan sehari-hari. Karena pada umumnya, majelis pengajian selalu
mengajarkan tatakrama kesopanan atau etika di dalam lingkungan sekitar. Terlebih,
agama islam yang memang mengutamakan bagi pengikutnya untuk memiliki tatakrama
dan etika.
4.
Lebih berhati-hati dalam bergaul
Remaja
yang sholeh dan sholihah pasti akan lebih teliti dalam memilih teman. Teman yang
cocok dijadikan seorang teman. Teman yang tidak memberikan dampak buruk bagi
hidup kita. Akan tetapi sebaliknya, teman yang mempunyai akhlak baik dan dapat
saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Aamiin.
5.
Menghargai dan patuh pada orang tuanya
Jika
memiliki 3 sifat diatas sebelumnya, insyaAllah remaja dapat patuh kepada orang
tuanya serta mendengarkan nasihat-nasihat orang tuanya.
Selain ke lima manfaat,
yang lebih masuk ke unsur agama. Manfaat yang lain ialah saya jadi lebih memiliki
banyak teman untuk berdiskusi tentang menyeluruh di luar majelis pengajian,
mempererat tali silaturahmi, membuat hubungan antar individu semakin dekat. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa sebuah kegiatan memang sangat mempengaruhi
perkembangan sosialisasi dalam masyarakat.
jazakumullahu khairon...
BalasHapus